Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan. Seiring perkembangan teknologi,
penggunaan batu bata semakin menurun. Munculnya material-material baru seperti gipsum, bambu yang telah diolah, batako cenderung lebih dipilih karena memiliki
harga lebih murah dan secara arsitektur lebih indah.
Pembuatan batu bata ada yang dilakukan secara modern yaitu pembakarannya menggunakan open batu bata dengan bahan bakar gas atau batu bara dan ada yang dilakukan secara tradisional dimana pembakarannya dilakukan di atas tungku dengan menggunakan kayu bakar untuk pembakarannya, biasanya yang tradisional ini adalah industri rumahan.
Proses Pembuatan Batu Bata
Bahan baku :
1.Tanah liat
Pengambilan tanah liat. Tanah liat diambil dengan cara menggali secara langsung ke dalam tanah yang mengandung banyak tanah liat yang baik. Tanah liat yang baik berwarna merah coklat atau putih
kecoklatan.
2.Air
Air merupakan bahan dasar yang sangat penting dalam pembuatan konstruksi bahan bangunan.
Syarat air yang baik :
-Air harus bersih
-Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 2 gram / liter.
-Tidak mengandung lumpur minyak dan benda terapan lain yang bisa dilihat secara visual.
-Tidak mengandung garam yang dapat merusak beton (asam organik) lebih dari 15 gram / liter.
-Tidak mengadung senyawa sulfat lebih dari 1 gram / liter.
-Tidak mengandung chlorida (cl) lebih dari 0,5 gram / liter.
Air yang digunakan sebaiknya dari jenis air tawar karena air asin/air laut mempunyai kadar garam yang tinggi sehingga dapat mengakibatkan besi tulangan berkarat dan konstruksi beton tidak mempunyai
kekuatan optimal karena pemilihan air yang salah pada saat pelaksanaan.
dengan demikian sebuah konstruksi bangunan yang kuat diawali dari pemilihan air yang baik sebagai bahan bangunan.
3.Abu sisa dari pabrik gula/pabrik beras
Abu sisa ini di dapatkan dari pabrik gula atau pun pabrik penggilingan padi.
Alat-alat :
1.Cangkul
2.Pencetak Batu Bata
3.Mesin Penggiling batu bata
4.Mesin Pembakar / Tungku Pembakaran
5.Kayu Bakar / batu bara
Langkah-langkah pembuatan :
1. Pertama – tama semua bahan – bahan seperti tanah , abu sisa di campur / di aduk menggunakan cangkul, dengan perbandingan 1 : 4 bagian tanah ,kemudian di lumatkan dengan air hingga menjadi adukan. Kemudian adukan tadi dipadatkan kedalam mesin penggiling.
2. kemudian bahan yang sudah jadi di cetak
menggunakan cetakan yang sudah tersedia dengan ukuran 6 cm x 10 cm x 20 cm
3. Kemudian batu bata yang masih basah di susun memanjang dan melebar sesuai kapasitas tempat.
4. setelah disusun batu bata tersebut di jemur untuk di keringkan, proses pengeringan waktunya 1 hari bila keadaan cuaca panas, tapi jika keadaan cuaca hujan
atau mendung bisa memakan waktu 5 hari atau lebih.
Tujuan di keringkan supaya daya ikatan bahan tanah kuat dan tidak mudah patah.
5. setelah batu bata tadi benar-benar kering maka batu bata kering tersebut dibakar selama dua hari dua malam di sebuah ruangan ,atau di sebut Open batu bata yang ruang pembakarannya bisa menampung
100.000 bata. Bahan bakarnya berupa kayu bakar atau menggunakan batu bara. Proses pembakaran biasanya dilakukan sebulan sekali, menunggu terkumpulnya batu bata kering. Biasanya memerlukan 3 tenaga pekerja untuk mengawasi proses pembakaran.
6. Setelah dibakar kemudian di dinginkan, barulah batu bata siap dijual.
Kelebihan Batu bata Merah :
– Ukuran/dimensi 12x25x5cm yang kecil
memudahkan untuk pengangkutan
– Cukup mudah dalam pemasangannya
dan tidak erlu keahlian khusus
– Relatif murah dari segi harga dan efektif
untuk kebutuhan volume bangunan yang
kecil
– Mudah dijumpai di toko bangunan dan
sekitar
– Kuat, kokoh dan tahan terhadap cuaca
maupun benda keras
– Desain yang kreatif seperti bata press,
akan menjadi dinding yang sangat
menarik kalau bata merah ini di ekspos
sebagai tampilan tampak bangunan
Kekurangan Batu Bata Merah :
– Perlu ketelitian untuk mendapatkan
pemasangan batu bata merah yang
sangat rapi
– Pemakaian dalam volume/jumlah per
biji dalam satuan m3/m2 bisa dikatakan
boros
– Ketahan terhadap cuaca yang
diakibatkan cuaca luar tidak stabil
– Waktu pemasangan yang cukup lama
karena berukuran kecil sehingga efek
baliknya ke ongkos tukang dan proses
pembangunan
– Beban batu bata cukup berat terhadap
struktur bangunan
– Perlu plesteran/acian yang cukup tebal
untuk mendapatkan permukaan dinding
yang rata dan halus
– Tidak cocok untuk bangunan lebih dari
3 lantai karena membebani struktur
bangunan
– Harus direndam sebelum dipasang agar
spesi menempel ke batu bata
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "Batu Bata (Bata Merah)"
Post a Comment