lapisan paving block agar tidak tergeser pada waktu menerima beban, sehingga blok tetap saling mengunci. Beton pembatas harus terpasang sebelum penebaran pasir alas.
Bentuk beton pembatas bermacam-macam dan proses pembuatannya beraneka-ragam ada yang dari beton pracetak, beton cor ditempat, baik secara
manual atau dengan alat slipform.
harus dipasang di atas beton penyokong agar terjadi ikatan yang baik antara beton pembatas dan pondasi sehingga tidak mudah tergeser.
Untuk itu dilakukan hal sebagai berikut :
1. tebarkan selapis beton penyokong setebal
minimum 7 cm;
2. pasang beton pembatas di atas beton
penyokong tersebut sewaktu masih dalam
keadaan basah, sehingga ketinggian dan
kelurusaan beton pembatas sesuai dengan
benang pembantu;
3. tambahkan adukan beton pada bagian
belakang beton pembatas;
4. setelah beton penyokong dalam keadaan
setengah kering, barulah ditimbun dengan
tanah, mutu beton penyokong minimum fc’
17,5 MPA;
5. beton pembatas sering dikombinasikan
dengan tali air dan mulut air sebagai saluran untuk membuang air hujan; apabila pertemuan antara beton pembatas dan lapisan blok tidak diberi tali air biasanya beton pembatas mudah terkena gesekan roda kendaraan.
Pasir Alas
Pasir alas adalah pasir dengan ketebalan
tertentu sebagai alas perletakan paving blok.
Pasir alas harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
1. Butiran pasir alas adalah pasir kasar
dengan besar butir maksimum 9,5 mm
seperti pasir beton, tajam, keras dan
bersih dari lumpur, garam atau kotoran
lain;
2. Pada saat penebaran harus dalam
keadaan kering atau kadar air kurang
dari 10% dan bersifat gembur;
3. Tebal pasir berkisar antara 5 sampai 6
cm dan setelah dipadatkan tidak boleh
lebih 5 cm; untuk mendapatkan
ketebalan yang seragam, agar
menggunakan alat perata yaitu jidar
kayu dengan mengikuti rel pembantu
dari blok beton yang disusun sejajar
memanjang ; selain itu juga dapat
digunakan benang pembantu sebagai
referensi.
4. Pasir alas ini tidak boleh digunakan
untuk mengisi lubang-lubang pada
pondasi untuk memperbaiki tinggi
pondasi;
5. Lapis atas pondasi di bawah pasir alas
harus diratakan dan diperbaiki sebelum
penebaran pasir alas dimulai
6. Untuk jalan dengan lebar kurang dari 3
m, beton pembatas yang dipasang
dapat berfungsi sebagai rel pembantu;
7. Untuk jalan dengan lebar lebih dari 3 m,
perataan pasir alas dilaksanakan secara
tahap;
8. Sebaiknya pasir alas diletakkan secara
gundukan kecil di daerah lokasi
pemasangan agar sewaktu menarik jidar
tidak terlalu berat dan dapat
memudahkan pelaksanaan;
9. Pasir alas yang sudah dirataakan dijaga
agar tidak terganggu seperti terinjak
atau dipakai menumpuk bahan;
10. Setiap tahap, luas maksimim adalah 30
m dengan demikian pada sore hari
dapat tertutup seluruhnya oleh paving
blok;
11. Untuk pekerjaan yang akan dilanjutkan
maka pasir alas disisakan 1 m dari baris
terakhir paving blok;
12. Pasir alas yang belum sempat ditutup
oleh paving blok, keesokan harinya agar
digemburkan dan diratakan kembali;
13. volume pasir yang diperlukan sebagai
pasir alas setebal 50 mm adalah ± 5 m
setiap 100 m paving blok.
Pemasangan Pola
Pemasangan baris pertama harus dijaga dengan hati-hati.
Untuk membentuk pola yang baik, unit
paving blok harus mengikuti benang
pembantu dengan sudut yang tepat
terhadap beton pembatas. Lubang-
lubang pinggir kemudian diisi dengan
pemadatan. Bila pemasangan dari dua
arah tidak dapat dihindarkan atau
karena pola harus dipertahankan pada
tikungan, terutama pada penggunaan
pola tulang ikan, maka sudut pada pola
pertemuan atau perubahan sudut diberi
pembatas dengan pola susun bata
melintang.Pola Pemasangan Paving
BlockPola pemasangan paving block
disesuaikan dengan tujuan
penggunannya. Pola yang umum
dipergunakan ialah susun bata
( strecher) , anyaman tikar ( basket
wave ) , tulang ikan ( herring bone ),
untuk perkerasan jalan diutamakan
penggunaan pola tulang ikan karena
mempunyai daya penguncian yang lebih
baik.
Belum ada tanggapan untuk "Paving Block Dengan Kanstin Pra Cetak"
Post a Comment